Daisypath Happy Birthday tickers

Minggu, 03 Juli 2011

Tentang rindu...

Menatap langit-langit ditemani sebuah telepon genggam yang tak berdering

Memeriksa setiap 5 menit sekali, memastikan adanya pemberitahuan pesan masuk

Walaupun sudah bisa menebak bahwa ini akan lama

Kemudian memiringkan badanku ke sisi kanan, dan mulai membuka kuncinya kembali

Membaca percakapan kami, lalu senyum tersungging seketika

Dan seketika itu juga seperti ada yang sesak, banyak sekali pertanyaan berdesakan

Kamu belum bisa menghilangkan tanda tanya dalam kalimat "kamu merindukanku?"

Rasa sayangku bagai pohon, dan kamu adalah kapak

Setiap hari rasanya semakin besar, ketika sudah terlalu besar kamu menghempaskannya

Betapa mudahnya membuat seseorang seperti manusia terspecial di dunia, lalu menjadikannya seperti bukan apa-apa

Kembali aku mendatarkan badanku lalu kuhempaskan nafas dan mencoba memejamkan mata

Hebat sekali !!

Bahkan saat aku memejamkan mata, bayangan tentangmu terus berkeliaran di pikiranku

Antara aku harus senang karena memiliki banyak memori bersamamu atau sedih karena itu hanya akan mejadi sebuah memori manis yang akan sangat sulit dilupakan

Terus memikirkan tentangmu adalah rasa sakitku yang paling manis

Lalu aku memiringkan badanku ke arah kiri, dan meneruskan kembali membaca percakapan kami

Hari demi hari, kata-katamu sangat sulit untuk diterjemahkan

Sikap dan tulisanmu tidak sama, dan aku tidak mengerti yang mana yang nyata

Aku tidak dapat merangkai kata sepintar kamu, andai kamu tau perasaanku tanpa harus aku kasih tau

Kamu adalah bayangan semu yang abu-abu, dan aku adalah manusia di persimpangan

Sama-sama sulit dan labil

Aku bukan orang yang mudah berkata-kata dan mengekspresikan kejujuran perasaan

Dan kamu bukan orang yang pandai membaca situasi

Hingga akhirnya semua berakhir diam

Aku harus bertahan pada kondisi apapun ada atau tidaknya kamu, seharusnya

Namun untuk menyembunyikan rasa kesepian tidak semudah nendidihkan air

Kepura-puraan menjadi seorang yang tegar berakhir saat air mata mulai mengalir

Ialah yang mengekspresikannya saat mulut sudah tak bisa lagi mengucap

Hallo, aku hanya pura-pura tidak merindukanmu

Karena kamu tidak pernah meninggalkan pikiranku walaupun aku memiliki banyak hal yang harus dipikirkan.

Berhentilah membuatku terus bertanya-tanya...


I'm tired of always making the first move. It's your turn.... :'----)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar